Sabtu, 29 Februari 2020

Manfaat Terapi Bekam Untuk Kesehatan Kita

Bekam (alhijamah) adalah tehnik pengobatan dengan cara membuang darah kotor atau racun yang berbahaya dari dalam tubuh melalui pori pada permukaan kulit. Perkataan alhijamah berasal dari bahasa arab yang berarti pelepasan darah kotor. Istilah bekam berasal dari bahasa melayu.

Menurut keyakinan umat Muslim, bekam adalah salah satu pengobatan yang paling ideal bagi mereka, dan terbaik bagi umat Nabi Muhammad, kemudian di dalam berbekam terkandung kesembuhan dan terdapat kebaikan.

Berbekam sangat pula diyakini oleh umat Muslim dapat meringankan otot yang kaku dan mempertajam pandangan mata orang yang di bekam.

Berbekam itu diyakini pula menjadi penetral ketegangan emosi seseorang,kemudian perintah berbekam sendiri menurut kisah dari Abdullah bin Mas’ud adalah anjuran dari para malaikat ketika Muhammad sedang Mi’raj ke Sidrat al-Muntaha.



Faktor-faktor yang menyebabkan darah membeku :

1. Darah beku yang diakibatkan kecederaan ketika di dalam rahim saat dilahirkan.

2. Darah beku yang terjadi karena keseleo dan sebagainya.

3. Darah beku yang disebabkan oleh perbuatan sendiri seperti mengangkat beban terlalu berat, penggunaan pakaian ketat dan ikat kepala.

4. Darah beku yang diakibatkan emosi yang tidak terkontrol. Kemarahan, ketakutan, kesedihan, dan kerisauan menyebabkan pengeluaran adrenalin berlebihan yang dapat membahayakan metabolisme tubuh

5. Darah beku yang diakibatkan oleh diet yang tidak seimbang, kegemukan, sering sembelit, dan pencemaran alam sekitar

Waktu ideal berbekam

Waktu yang paling ideal untuk melakukan hijamah adalah sebagai berikut:
Siklus jam: rentang ± 3 jam sesudah makan,

Siklus harian: antara jam 8.00–10.00 atau jam 13.00–15.00,

Siklus mingguan: Senin, Selasa dan Kamis,[19]

Siklus bulanan: tanggal 17, 19, 21 dari bulan Qomariyah,

Siklus tahunan: bulan Sya’ban.



Kemudian ada pula pendapat yang menyatakan bahwa berbekam bisa dilakukan kapan saja, ketika darah sudah tidak normal, kebiasaan ini dilakukan oleh Imam Ahmad bin Hambal.

Termuat di dalam atsar bahwa berbekam yang dilaksanakan pada waktu perut kosong, rentang waktu kurang lebih 3 jam sesudah makan, merupakan pengobatan, pada waktu perut kenyang merupakan penyakit.

Pengarang Al-Qanun, Ibnu Sina berkata: “Dianjurkan untuk tidak berbekam pada awal bulan, karena darah belum bergerak dan bergejolak. Juga tidak di akhir bulan karena darah telah berkurang. Melainkan pada pertengahan bulan di mana darah benar-benar telah bergejolak dan banyak karena banyaknya sinar rembulan”.

Penyakit Yang Dapat Diobati Dengan Berbekam

1.Sakit kepala secara umum seperti migren, vertigo dan lain-lain.

2.Mengurangi kaku pada tengkuk dan leher.

3.Menyegarkan badan dan menghilangkan pegal-pegal.

4.Mengatasi kelumpuhan dan encok pada pangkal paha/pinggul.

5.Pendarahan pada otak.

6.Meredakan ketegangan otot.

7.Mengurangi sakit gigi.

8.Mengatasi sakit mata.

9.Gangguan pada hidung.

10.Mengatasi varises.

11.Mengurangi nyeri rematik dan nyeri tulang punggung.

12.Mengatasi asam urat.

13.Menormalkan siklus haid.

14.Mengempiskan Tumor.

15.Mengurangi sakit tenggorokan.

16.Menurunkan kolesterol.

17.Menurunkan tekanan darah tinggi.

18.Sakit liver dan limpa.

19.Mengatasi gangguan lambung dan mengatasi perut kembung.

20.Melancarkan peredaran darah.

21.Melancarkan buang air besar dan mengatasi wasir.

Manfaat Bekam Kepala

1.Mencerdaskan Otak

Ada seorang siswi perempuan SD kelas 5, selama ini prestasi di sekolah sangat rendah, dan terkesan tomboi. Nilai raport banyak yang merah. Karena ayahnya hobi terapi bekam, maka dia diajak berbekam juga.

Kemudian di tempat terapi si anak di “Bekam kepala tanpa cukur rambut” dan dibekam titik pundak/kahil. Alhamdululillah, setelah 3x bekam dalam tempo 3 bulanan, anak bisa berubah, sekarang Juara 3 di kelas.

2. Menguatkan Pandangan Mata

Seorang penderita diabetes datang dengan gula darah 400 mg/dl, dengan keluhan mata sudah kabur, padahal usia masih muda. Maka langsung saja di terapi bekam di titik bekam kepala, di titik puncak kepala dan ditarik 2 jari kebelakang.

Alhamdulillah beliau langsung merasakan perubahan, mata lebih terang. Ya, ketika gula darah tinggi (diabetes) kandungan glukosa di darah, terutama di bagian mata sangat mempengaruhi pengelihatan, jadinya mata kabur.

3. Menguatkan Hafalan

Di sebuah pondok hafalan Al Qu’ran di Magetan, setiap bulan santrinya di botak dikepalanya untuk di terapi bekam. Fungsinya adalah agar mereka lebih kuat hafalannya. Maka dengan adanya “Mesin Bekam”, maka bekam kepala bisa tanpa cukur. Seorang pembeli Mesin Bekam pernah pakai untuk membekam 15 santri dalam satu waktu, bergiliran.

4. Meringankan Tubuh

Titik kepala adalah titik 100 penyakit, titik bekam terbaik. Dan jika di teliti, darah bekam yang keluar dari kepala biasanya lebih kotor, maka jika darah kotor itu dikelearkan, menjadikan fikiran bersih, dan tubuh lebih ringan. Ibarat motor baru diganti oli, maka akan ringan jalannya, lembut suaranya.

5. Menghilangkan Sihir 

Terapi bekam bukan saja pengobatan secara fisik, tapi secara batin juga bisa. Jika orang dalam dirinya ada pengaruh sihir atau terkena sihir, maka jika dibekam di kepala akan bereaksi, misal muntah, pusing, pingsan, tapi ini tidak masalah. Justru ini adalah tanda keberhasilan. Kenapa bisa bekam mengeluarkan sihir, karena syaitan itu masuk melalui peredaran darah, maka bekam mengeluarkan darah, sekaligus mengeluarkan pengaruh syaitan.

Itulah khasiat bekam, fungsi bekam kepala. Jadi tidak ada bahaya bekam, tidak ada efek samping bekam, yang ada adalah manfaat terapi bekam. Bahaya bekam itu terjadi jika terapis kurang ahli. Maka harus banyak belajar, membaca buku bekam, dan beli peralatan bekam yang lengkap.

Jika anda berada diwilayah Ketanggungan, Kersana, Bulakamba, Sitanggal, Banjaratma, Brebes, Tegal sekitaranya, Anda bisa mencoba Terapi Bekam Brebes, Anda Dapat mengunjungi Klinik Bekam Brebes.

Alamat Bekam Di Brebes :

Jln. Banjaratma Sebelah Timur SD Negeri 1 Banjaratma Rt02/08
Kec. Bulakamba-Brebes.
085742229799
087730908215


Biografi Imam Syafi'i Lengkap Dari lahir

Garis Nasab Imam Syafi`i


Abu Abdullah Muhammad bin Idris Syafii al Muthalibi al Quraisyi,itulah nama lengkap dari Imam Syafii. Beliau adalah seorang mufti besar sunni , sekaligus pendiri mazhab Syafii. Berdasarkan pada silsilah, Imam Syafii termasuk dalam kerabat Rasulullah Saw, ia merupakan keturunan dari Bani Muthalib, saudara dari Hasyim yang merupakan buyut dari Rasulullah Saw. (Baca Juga : Rumah Rasulullah Di Makkah)

Peranan Ibu dalam Mendidik Imam Syafi'i


Imam an-Nawawi pernah menceritakan bagaimana peran ibunda Imam Syafi'i dalam mendidik Imam Syafi'i di waktu kecil. Ibunda Imam Syafi'i adalah seorang wanita berkecerdasan tinggi tapi miskin. Meski saat itu Ibunda Imam Syafi'i telah ditinggal oleh suaminya, dan hidup sebatang kara, hal itu tidak menghalangi sang ibu untuk menempatkan anaknya dalam kultur pendidikan agama yang terbaik di Mekkah. 

Dalam sebuah riwayat, Ibunda Imam Syafi’i pernah berdo’a sebagai berikut ; “Ya Allah, Tuhan yang menguasai seluruh Alam! Anakku ini akan meninggalkan aku untuk berjalan jauh, menuju keridhaan-Mu. Aku rela melepaskannya untuk menuntut ilmu pengetahuan peninggalan Nabi-Mu. Oleh karena itu aku bermohon kepada-Mu Ya Allah permudahkanlah urusannya. Berikanlah keselamatan kepadanya, panjangkanlah umurnya agar aku dapat melihat sepulangnya nanti dengan dada yang penuh dengan ilmu pengetahuan yang berguna, Aamin!”


Kesungguhan Imam Syafi'i dalam menuntut ilmu Agama


Meskipun dibesarkan dalam keadaan yatim dan kondisi keluarga yang miskin, hal tersebut tidak menjadikan beliau rendah diri apalagi malas. Sebaliknya, keadaan itu membuat beliau makin giat menuntut ilmu. Beliau banyak berdiam di Masjid al-Haram dimana beliau menuntut ilmu pada ulamaulama dalam berbagai bidang ilmu. Kekuatan hafalan Imam Syafi'i sangat mencengangkan. Sampai-sampai seluruh kitab yang dibaca dapat dihafalnya. 

Ketika beliau membaca satu kitab beliau berusaha menutup halaman yang kiri dengan tangan kanannya karena khawatir akan melihat halaman yang kiri dan menghafalnya terlebih dahulu sebelum beliau hafal halaman yang kanan. Beliau juga telah mencapai kemampuan berbahasa yang sangat indah. Kemampuan beliau dalam menggubah syair dan ketinggian mutu bahasanya mendapat pengakuan dan penghargaan yang sangat tinggi oleh orang-orang alim yang sejaman dengan beliau. Demikian tinggi prestasi-prestasi keilmuan yang telah beliau capai dalam usia yang masih sangat belia, sehingga guru-gurunya membolehkan beliau untuk berfatwa di Masjid al-Haram. Ketika itu beliau bahkan baru mencapai usia 15 tahun.

Biografi Imam Syafi`i Lengkap

Kehidupan Imam Syafi'i Di Makkah

Imam Syafii Lahir dari rahim seorang ibu bernama Fatimah al- Azdiyah. Saat kelahirannya, Imam Syafii telah ditinggal wafat ayahnya yang bernama Idris bin Abbas. Dua Tahun setelah kelahirannya, sang ibu membawanya ke Makkah, yang merupakan tanah air dari nenek moyangnya. 
Imam Syafii tumbuh besar dalam keadaan yatim dengan asuhan ibunya. namun keadaan ini tak lantas membuatnya terlena dalam kedukaan serta kesengsaraan. Justru dengan keadaannya yang demikian, Imam Syafii dikenal sebagai anak yang sangat giat dalam belajar. Imam Syafii sangat gemar dalam menghafal. Tak heran di usianya yang masih begitu belia, ia telah menghafal al-Quran.
Di usianya yang telah menginjak umur belasan tahun, ketika ia sudah merasakan manisnya ilmu setelah menjadi tokoh dalam Ilmu bahasa Arab dan syairnya. Imam Syafii memulai mempelajari ilmu fiqih  dan berguru kepada mufti Makkah, yang saat itu diduduki oleh Muslim bin Khalid Az-Zanji. 
Tidak hanya kepada Muslim bin Khalid, ia juga berguru kepada Dawud bin Abdurrahman Al-Atthar,Muhammad bin Ali bin Syafii (paman Imam Syafii), Sufyan bin Uyainah, Abdurrahman bin Abi Bakr al Mulaiku, Said bin Salim, Fudhail bin Al-Ayyadl dan masih banyak lagi guru – guru Imam Syafii.
Ia pun mulai menonjol dan semakin terlihat  dalam bidang fiqih. Dan dalam beberapa tahun duduk di berbagai halaqah ilmu para ulama Fiqih, Imam Syafi’i sudah mendapatkan izin memberikan fatwa dari gurunya, Muslim bin Khalid Az Zanji di usianya 15 tahun. MasyaAllah.

Kehidupan Imam Syafi'i Di Madinah

Setelah ia banyak menghadiri halaqah ulama Fiqih di Makkah. Imam Syafi’i pergi ke Madinah untuk berguru ilmu fiqih kepada Imam Malik bin Anas. Pada majlis ini Imam Syafi’i menghafal dan memahami dengan cemerlang kitab al Muwattha’ karya Imam Malik. 
Dengan kecerdasan yang ia miliki, ia dapat menghafal seluruh isi kitab Muwattha’ hanya dalam 9 malam saja.Melihat ini, Imam Malik sangat mengagumi kecerdasannya.
Sama dengan saat ia berada di Makkah. Imam Syafi’i tak hanya berguru pada satu guru saja di Madinah, melainkan ia berguru kepada banyak ulama besar di sana yang sangat dikaguminya. 
Guru Guru Imam Syafi`i di antaranya adalah, Imam Malik bin Anas , Ibrahim bin Sa’ad, Ismail bin Ja’far, Atthaf bin Khalid, Abdul Aziz ad-Darawardi, dan ulama ulama lainnya.

Kehidupan Imam Syafi'i Di Mesir

Setelah dari Madinah, Imam Syafi’i melanjutkan perjalanan dalam pencarian ilmu menuju ke Yaman, kemudian ke Baghdad, dan berakhir di Mesir.  Ia pindah ke Mesir pada tahun 200 H. Dan  pada tahun 204 H di akhir bulan Rajab, Imam Syafi’i menghembuskan nafas terkahirnya.
Banyak karya yang ia hasilkan di sepanjang hidupnya, dan dari banyaknya karya yang ia hasilkan, kitab al Umm lah salah satu dari beberpa kitabnya yang kita kenal.
Sebagai penutup, kita akan menukil perkataan beliau dalam kitab al Umm, yang berbunyi:
“Kebaikan ada pada lima hal: kekayaan jiwa, menahan dari menyakiti orang lain, mencari rizki halal, taqwa dan tsiqqah kepada Allah……”